Sejarah dan pengaruh jenis bela diri yang dipertandingkan secara resmi di Indonesia mempunyai peran penting dalam perkembangan olahraga bela diri di tanah air. Sejak zaman dahulu, bela diri telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia. Berbagai jenis bela diri seperti pencak silat, karate, taekwondo, dan judo telah menjadi populer dan banyak diminati oleh masyarakat.
Menurut sejarah, pencak silat merupakan salah satu jenis bela diri asli Indonesia yang memiliki nilai historis dan kultural yang tinggi. Pakar sejarah bela diri Indonesia, Prof. Dr. Suharto, menyebutkan bahwa pencak silat telah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Nusantara. “Pencak silat bukan hanya sekedar bela diri, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya bangsa Indonesia yang harus dilestarikan,” ujarnya.
Pengaruh jenis bela diri yang dipertandingkan secara resmi di Indonesia juga terlihat dari prestasi atlet-atlet bela diri Tanah Air di tingkat internasional. Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Federasi Olahraga Bela Diri Indonesia (FORBI), Dedy Darmawan, prestasi atlet bela diri Indonesia seperti Lindswell Kwok (pencak silat) dan Defia Rosmaniar (taekwondo) telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Dalam upaya memperjuangkan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa, Pemerintah Indonesia secara resmi mengajukan pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade 2024. Hal ini merupakan langkah penting dalam mengangkat martabat pencak silat sebagai olahraga yang diakui dunia.
Sejarah dan pengaruh jenis bela diri yang dipertandingkan secara resmi di Indonesia telah membuktikan bahwa olahraga bela diri bukan hanya sekedar aktivitas fisik, tetapi juga merupakan bagian dari identitas dan jati diri bangsa Indonesia. Melalui bela diri, kita dapat belajar tentang keberanian, disiplin, dan semangat pantang menyerah. Oleh karena itu, mari kita lestarikan dan dukung perkembangan bela diri di Indonesia.